Tuesday, 26. April, 06:46
بلغني أن لبس الساعة اليدوية محرم، وذلك قياساً على الخاتم الحديد المنهي عن لبسه، وهي مصنوعة من الحديد، فهل هذا صحيح؟ وما رأيكم، هل نلبس الساعة أم لا ؟
Pertanyaan, “Aku pernah mendengar bahwa hukum memakai jam tangan adalah haram dengan alasan analog dengan cincin besi yang terlarang untuk dipakai. Jam tangan itu terbuat dari besi. Apakah pendapat ini benar? Apa pendapat Anda? Bolehkah kita memakai jam tangan ataukah tidak?”
الصواب أنه لا حرج في ذلك، لا حرج في لبس الساعة، ولا في لبس الخاتم من الحديد، وإنما المحرم لبس الخاتم من الذهب على الرجل، أما لبس الخاتم من الفضة أو من الحديد، أو الساعة كل ذلك لا بأس به،
Jawaban Ibnu Baz, “Yang benar, itu semua semua tidaklah masalah. Boleh memakai jam tangan dan boleh memakai cincin dari besi. Yang diharamkan adalah memakai cincin dari emas bagi laki-laki. Sedangkan memakai cincin dari perak, besi ataupun jam tangan hukumnya boleh.
وقد ثبت عنه -صلى الله عليه وسلم- أنه قال لرجل خطب امرأة:
Terdapat hadits yang shahih, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada seorang laki-laki yang melamar seorang wanita:
(التمس ولو خاتماً من حديد) رواه الشيخان في الصحيحين،
“Carilah mahar meski hanya berupa cincin dari besi” [HR Bukhari dan Muslim].
فلو كان الخاتم من الحديد ممنوعاً لما قال له: (التمس ولو خاتماً من حديد)،
Seandainya memakai cincin dari besi itu terlarang tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak akan mengatakan, “Carilah mahar meski hanya berupa cincin dari besi”.
وما جاز للرجل جاز للمرأة، إلا ما حرمه الشرع أو خص به المرأة أو الرجل، والذي خص به المرأة هو الخاتم الذهب، فهذا هو الذي لا يجوز للرجل ويجوز للمرأة،
Apa yang boleh dipakai oleh laki-laki itu boleh dipakai oleh wanita kecuali jika memang syariat mengharamkannya dengan mengkhususkan benda tersebut untuk wanita atau untuk laki-laki. Yang hanya boleh dipakai oleh wanita adalah cincin emas. Cincin emas inilah yang tidak diperbolehkan untuk laki-laki namun boleh untuk wanita.
أما الخاتم الفضة وخاتم الحديد فمشترك،
Sedangkan cincin emas dan cincin besi itu boleh untuk laki-laki dan wanita.
أما حديث أنه -صلى الله عليه وسلم- لما رأى على إنسان خاتم من حديد قال: (ما لي أرى عليك حلية أهل النار)، ولما رأى خاتم من صفر قال: (ما لي أرى عليك ريح الأصنام)
Terdapat hadits bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat seorang yang memakai cincin dari emas mengatakan, “Mengapa kulihat dirimu mengenakan perhiasan penduduk neraka?!”. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat orang yang memakai cincin dari kuningan beliau mengatakan, “Mengapa kulihat pada dirimu bau berhala?!”.
فهما حديثان شاذان مخالفان لهذه الأحاديث الصحيحة، والشاذ عند أهل العلم يعتبر ضعيفاً لمخالفته الأدلة الشرعية.
Kedua hadits ini adalah hadits yang syadz karena keduanya menyelisihi hadits yang shahih. Hadits syadz menurut para ulama dinilai sebagai hadits yang lemah karena menyelisihi berbagai dalil syariat.
والساعة إذا كانت على الطريقة التي يلبسها الرجال ليس فيها تشبه بالنساء فلا بأس بهذا، ولا تكون من الذهب، ولا تكون من الفضة بل تكون من غير ذلك يلبسها الرجل، والمرأة تلبس ما يناسبها،
Jam tangan asalkan modelnya sesuai dengan jam tangan model untuk laki-laki sehingga tidak serupa dengan wanita hukumnya boleh asalkan tidak terbuat dari emas, ataupun perak namun terbuat dari bahan yang lain hukumnya boleh dikenakan oleh laki-laki. Sedangkan wanita hendaknya memakai jam tangan yang modelnya cocok bagi wanita.
فلا يلبس الرجل ما كان من خصائص المرأة، ولا المرأة ما كان من خصائص الرجل، كل منهما يلبس ما يليق به، سواءٌ كان لبسها في اليمنى أو في اليسرى كالخاتم، الرسول -صلى الله عليه وسلم- لبسه تارةً في اليمنى وتارة في اليسرى وهو من الفضة،
Laki-laki tidak boleh memakai benda khas wanita. Wanita juga tidak boleh memakai benda khas laki-laki. Hendaknya masing-masing jenis memakai benda yang cocok untuknya. Jam tangan boleh dipakai di tangan kanan ataupun tangan kiri. Hukumnya sama persis dengan cincin. Rasulullah terkadang memaki cincin perak beliau di tangan kanan dan terkadang di tangan kiri.
والساعة تشبه الخاتم، فإذا لبسها في اليمين أو في اليسار فلا حرج في ذلك، لكن لا تكون من الفضة، هذا هو الذي ينبغي اقتصاراً على ما ورد في الخاتم فقط في حق الرجل،
Jam tangan itu serupa dengan cincin sehingga boleh di tangan kanan ataupun di tangan kiri. Namun tidak boleh jam tangan terbuat dari perak untuk laki-laki. Inilah yang sepatutnya dilakukan. Penggunaan perak bagi laki-laki kita batasi sebagaimana yang ada dalam dalil yaitu khusus untuk cincin yang akan dikenakan oleh laki-laki.
أما الذهب فلا يجوز للرجل لا خاتم ذهب ولا ساعة ذهب كلاهما، وفق الله الجميع.
Sedangkan emas, laki-laki tidak boleh memakai cincin emas ataupun jam tangan terbuat dari emas”.
Sumber:
http://binbaz.org.sa/mat/18606
Artikel www.ustadzaris.com
http://my.opera.com/ubaidah/blog/?startidx=10
______________________________________________________________________________
INFORMASI
[1] Untuk membaca hukum hakam selanjutnya, anda boleh klik link di bawah:
[2] Anda semua boleh dapatkan kuliah Ustaz Fathul Bari berkenaan sunnah dan isu semasa berkaitan. Klik link di bawah:
LAMAN WEB RASMI KAMI: www.1manhajsalaf.blogspot.com
http://www.scribd.com/doc/58361060/JAWI-mengiktiraf-Manhaj-Salaf
بلغني أن لبس الساعة اليدوية محرم، وذلك قياساً على الخاتم الحديد المنهي عن لبسه، وهي مصنوعة من الحديد، فهل هذا صحيح؟ وما رأيكم، هل نلبس الساعة أم لا ؟
Pertanyaan, “Aku pernah mendengar bahwa hukum memakai jam tangan adalah haram dengan alasan analog dengan cincin besi yang terlarang untuk dipakai. Jam tangan itu terbuat dari besi. Apakah pendapat ini benar? Apa pendapat Anda? Bolehkah kita memakai jam tangan ataukah tidak?”
الصواب أنه لا حرج في ذلك، لا حرج في لبس الساعة، ولا في لبس الخاتم من الحديد، وإنما المحرم لبس الخاتم من الذهب على الرجل، أما لبس الخاتم من الفضة أو من الحديد، أو الساعة كل ذلك لا بأس به،
Jawaban Ibnu Baz, “Yang benar, itu semua semua tidaklah masalah. Boleh memakai jam tangan dan boleh memakai cincin dari besi. Yang diharamkan adalah memakai cincin dari emas bagi laki-laki. Sedangkan memakai cincin dari perak, besi ataupun jam tangan hukumnya boleh.
وقد ثبت عنه -صلى الله عليه وسلم- أنه قال لرجل خطب امرأة:
Terdapat hadits yang shahih, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada seorang laki-laki yang melamar seorang wanita:
(التمس ولو خاتماً من حديد) رواه الشيخان في الصحيحين،
“Carilah mahar meski hanya berupa cincin dari besi” [HR Bukhari dan Muslim].
فلو كان الخاتم من الحديد ممنوعاً لما قال له: (التمس ولو خاتماً من حديد)،
Seandainya memakai cincin dari besi itu terlarang tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak akan mengatakan, “Carilah mahar meski hanya berupa cincin dari besi”.
وما جاز للرجل جاز للمرأة، إلا ما حرمه الشرع أو خص به المرأة أو الرجل، والذي خص به المرأة هو الخاتم الذهب، فهذا هو الذي لا يجوز للرجل ويجوز للمرأة،
Apa yang boleh dipakai oleh laki-laki itu boleh dipakai oleh wanita kecuali jika memang syariat mengharamkannya dengan mengkhususkan benda tersebut untuk wanita atau untuk laki-laki. Yang hanya boleh dipakai oleh wanita adalah cincin emas. Cincin emas inilah yang tidak diperbolehkan untuk laki-laki namun boleh untuk wanita.
أما الخاتم الفضة وخاتم الحديد فمشترك،
Sedangkan cincin emas dan cincin besi itu boleh untuk laki-laki dan wanita.
أما حديث أنه -صلى الله عليه وسلم- لما رأى على إنسان خاتم من حديد قال: (ما لي أرى عليك حلية أهل النار)، ولما رأى خاتم من صفر قال: (ما لي أرى عليك ريح الأصنام)
Terdapat hadits bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat seorang yang memakai cincin dari emas mengatakan, “Mengapa kulihat dirimu mengenakan perhiasan penduduk neraka?!”. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat orang yang memakai cincin dari kuningan beliau mengatakan, “Mengapa kulihat pada dirimu bau berhala?!”.
فهما حديثان شاذان مخالفان لهذه الأحاديث الصحيحة، والشاذ عند أهل العلم يعتبر ضعيفاً لمخالفته الأدلة الشرعية.
Kedua hadits ini adalah hadits yang syadz karena keduanya menyelisihi hadits yang shahih. Hadits syadz menurut para ulama dinilai sebagai hadits yang lemah karena menyelisihi berbagai dalil syariat.
والساعة إذا كانت على الطريقة التي يلبسها الرجال ليس فيها تشبه بالنساء فلا بأس بهذا، ولا تكون من الذهب، ولا تكون من الفضة بل تكون من غير ذلك يلبسها الرجل، والمرأة تلبس ما يناسبها،
Jam tangan asalkan modelnya sesuai dengan jam tangan model untuk laki-laki sehingga tidak serupa dengan wanita hukumnya boleh asalkan tidak terbuat dari emas, ataupun perak namun terbuat dari bahan yang lain hukumnya boleh dikenakan oleh laki-laki. Sedangkan wanita hendaknya memakai jam tangan yang modelnya cocok bagi wanita.
فلا يلبس الرجل ما كان من خصائص المرأة، ولا المرأة ما كان من خصائص الرجل، كل منهما يلبس ما يليق به، سواءٌ كان لبسها في اليمنى أو في اليسرى كالخاتم، الرسول -صلى الله عليه وسلم- لبسه تارةً في اليمنى وتارة في اليسرى وهو من الفضة،
Laki-laki tidak boleh memakai benda khas wanita. Wanita juga tidak boleh memakai benda khas laki-laki. Hendaknya masing-masing jenis memakai benda yang cocok untuknya. Jam tangan boleh dipakai di tangan kanan ataupun tangan kiri. Hukumnya sama persis dengan cincin. Rasulullah terkadang memaki cincin perak beliau di tangan kanan dan terkadang di tangan kiri.
والساعة تشبه الخاتم، فإذا لبسها في اليمين أو في اليسار فلا حرج في ذلك، لكن لا تكون من الفضة، هذا هو الذي ينبغي اقتصاراً على ما ورد في الخاتم فقط في حق الرجل،
Jam tangan itu serupa dengan cincin sehingga boleh di tangan kanan ataupun di tangan kiri. Namun tidak boleh jam tangan terbuat dari perak untuk laki-laki. Inilah yang sepatutnya dilakukan. Penggunaan perak bagi laki-laki kita batasi sebagaimana yang ada dalam dalil yaitu khusus untuk cincin yang akan dikenakan oleh laki-laki.
أما الذهب فلا يجوز للرجل لا خاتم ذهب ولا ساعة ذهب كلاهما، وفق الله الجميع.
Sedangkan emas, laki-laki tidak boleh memakai cincin emas ataupun jam tangan terbuat dari emas”.
Sumber:
http://binbaz.org.sa/mat/18606
Artikel www.ustadzaris.com
http://my.opera.com/ubaidah/blog/?startidx=10
______________________________________________________________________________
INFORMASI
[1] Untuk membaca hukum hakam selanjutnya, anda boleh klik link di bawah:
- http://www.facebook.com/1manhajsalaf
[2] Anda semua boleh dapatkan kuliah Ustaz Fathul Bari berkenaan sunnah dan isu semasa berkaitan. Klik link di bawah:
- http://www.facebook.com/ufbchannel?ref=ts
LAMAN WEB RASMI KAMI: www.1manhajsalaf.blogspot.com
http://www.scribd.com/doc/58361060/JAWI-mengiktiraf-Manhaj-Salaf
0 comments:
Post a Comment