Jawaban Syaikh Yahya al Hajuri: “Menjadikan tulisan semacam itu –as salafy al atsari assalafy al atsari-sebagai hal yang digembar gemborkan disetiap penulisan dan di setiap kesempatan adalah satu hal yang dilakukan oleh para imam semenjak zaman sahabat dan zaman-zaman setelahnya.
Boleh adalah boleh (baca: bukan anjuran apalagi wajib). Memang kami katakan sepatutnya menisbatkan diri kepada manhaj salaf yaitu mengatakan ‘saya salafy’. Namun sebagian orang berlebih-lebihan dalam hal ini, setiap kali menuliskan nama dia letakkan ‘as salafy al atsari’ di belakang namanya meskipun saat dia menulis surat untuk saudaranya yang mengenal dengan baik bahwa dia adalah salafy. Ini adalah sikap berlebih-lebihan dan over dosis dalam masalah ini.
Syaikh al Albani adalah ulama yang paling bersemangat menganjurkan menisbatkan diri kepada manhaj salaf. Meski demikian apakah anda jumpai di salah satu buku beliau tertulis embel-embel as salafy semisal Muhammad Nashiruddin as Salafy al Atsari? Demikian pula Ibnu Baz. Apakah dijumpai beliau menuliskan Abdullah bin Abdul Aziz bin Baz as Salafy al Atsari? Demikian pula para ulama sebelum masa kita dan masa mereka-mereka atau pun setelah masa mereka baik para ulama yang sering kita baca buku-bukunya atau pun tidak. Tidaklah kita jumpai penulisan embel-embel ini. Padahal mereka secara realita adalah salafy sejati dan mereka adalah para ulama yang mendorong penisbatan kepada manhaj salaf dan ahli sunnah.
Syaikh al Albani mengatakan bahwa manhaj ahlu sunnah itu sama dengan manhaj salaf dan manhaj salaf adalah manhaj ahlu sunnah itu sendiri”
Sumber:
http://www.sh-yahia.net/sounds_oprs.php?id=529&actn=download
http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=13994
Catatan:
Uraian di atas menunjukkan bahwa intisab kepada manhaj salaf itu berbeda dengan penulisan as salafy atau al atsari di belakang nama seseorang.
Intisab kepada manhaj salaf artinya adalah ucapan seseorang ‘saya mengikuti manhaj salaf’ atau ‘saya adalah salafy’. Ini adalah satu hal yang tidak tercela alias boleh-boleh saja dilakukan jika memang diperlukan. Sedangkan penulisan assalafy atau al atsari di belakang nama seseorang adalah bab yang lain.
Sehingga adalah suatu hal yang tidak tepat ketika ada orang yang membawakan perkataan Ibnu Taimiyyah mengenai intisab kepada manhaj salaf saat kita sedang membahas permasalahan menuliskan embel-embel as salafy atau al atsari di belakang nama seseorang.
Artikel www.ustadzaris.com
http://my.opera.com/ubaidah/blog/?startidx=10
______________________________________________________________________________
INFORMASI
[1] Untuk memaca hukum hakam selanjutnya, anda boleh klik link di bawah:
- http://www.facebook.com/1manhajsalaf
[2] Anda semua boleh dapatkan kuliah Ustaz Fathul Bari berkenaan sunnah dan isu semasa berkaitan. Klik link di bawah:
- http://www.facebook.com/ufbchannel?ref=ts
LAMAN WEB RASMI KAMI: www.1manhajsalaf.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment